Senin, 20 Mei 2013

AYAT-AYAT DAN HADIS TENTANG KEUTAMAAN BAHASA ARAB


TUGAS KELOMPPOK
MAKALAH AL-ISLAM 4
AYAT-AYAT DAN HADIS TENTANG KEUTAMAAN BAHASA ARAB
Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ketuntasan Nilai Mata Kuliah Al-Islam 4
Yang Diampu Oleh Drs. H. Hadi Rahmat, M.A.


UM.BMP







Di Susun Oleh
    Nama
Elyanti Fadillah
Eka Apriyanti
Ferdi Angga Saputra
Hazni Mara Dewi
Sulastri
    NPM
10341076
10341072
10341085
10341090
10341278



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2012
AYAT-AYAT DAN HADIS TENTANG KEUTAMAAN
BAHASA ARAB

Sebarapa Pentingkah Belajar Bahasa Arab ?
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan ilmu, dan salah satu cara untuk bisa mendapatkan ilmu adalah dengan melalui proses pendidikan. Pendidikan juga merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh agama Islam. Hal ini ditunjukan dengan adanya kewajiban bagi setiap muslim untuk mencari ilmu, sebagai mana yang disabdakan oleh Rosululloh Shalallohu ‘Alaihi Wassalam yang artinya: “Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”. Di dalam Al Qur’an Allah juga menyebutkan tentang keutamaan orang-orang yang berilmu, Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat”. (QS. Al Mujadalah : 11).
Pembahasan tentang pendidikan di dalam Islam, tentu tidak terlepas dari pembahasan mengenai bahasa Arab. Hal ini karena sumber utama agama Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits keduanya menggunakan bahasa Arab. Kemudian dalam posisinya sebagai bahasa Al Qur’an dan Al Hadits, tentunya bahasa Arab menjadi salah satu yang harus dipelajari, dikuasai atau minimal dipahami oleh seorang muslim agar ia dapat memahami hukum-hukum dari syariat Islam dengan baik tanpa menyimpang dari makna yang ada dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Tentang pentingnya belajar bahasa Arab, maka Umar bin Khattab Radhiyallohu ‘Anhu berkata: “Belajarlah bahasa Arab, karena sesungguhnya bahasa Arab itu adalah bagian dari agama kalian”.
Bahasa Arab dan Al Qur’an merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, dimana bahasa Al Qur’an adalah bahasa Arab. Hal ini telah Allah tegaskan di dalam firman-Nya yang berbunyi: ”Dan demikianlah Kami wahyukan (Al Qur’an) kepadamu dalam bahasa Arab”. (QS. Asy Syura’ : 7). Maka untuk bisa menguasai isi Al Qur’an, seseorang harus mengetahui bahasa Arab dengan baik. Dengan mempelajari Al Qur’an inilah seorang muslim bisa mengetahui tentang hukum-hukum mengenai sholat, zakat, do’a, dan amalan-amalan ibadah lainnya yang bisa menjadi media untuk berkomunikasi dengan Rabb-Nya. Dalam kenyataannya, selain sebagai alat komunikasi dengan sesama manusia, bahasa Arab juga merupakan alat komunikasi antara manusia dengan Allah Ta’ala yang terwujud dalam bentuk sholat, do’a dan dzikir. Kemudian dengan adanya perkembangan zaman, munculah bahasa Arab sebagai bahasa yang diakui oleh dunia Internasional. Bahkan bahasa Arab dijadikan bahasa resmi oleh sebagian negara-negara di dunia khususnya yang berada di kawasan Timur Tengah. Selain itu negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Indonesia pun secara tidak langsung turut menyebarluaskan bahasa Arab. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai lembaga pendidikan Islam baik formal maunpun non formal di Indonesia yang mengajarkan bahasa Arab.
Sebagian orang menganggap bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sulit dipelajari. Sebenarnya hal ini tidaklah terjadi apabila seorang yang ingin belajar bahasa Arab itu memiliki semangat yang tinggi. Karena semangat yang tinggi sangatlah diperlukan ketika akan mempelajari bahasa Arab. Perlu diketahui juga bahawa seorang yang mempelajari bahasa Arab dengan niat yang benar akan mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya: Seorang yang mempelajari bahasa Arab insya Allah akan mendapatkan pahala dari Allah karena dia telah mempelajari bahasa Al Qur’an.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Artinya : “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab,     agar kamu memahaminya.”
Ibnu katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang demikian itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada rosul yang paling mulia (yaitu: Rosulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).
Syaikh Utsaimin pernah ditanya: “Bolehkah seorang penuntut ilmu mempelajari bahasa Inggris untuk membantu dakwah ?” Beliau menjawab: “Aku berpendapat, mempelajari bahasa Inggris tidak diragukan lagi merupakan sebuah sarana. Bahasa Inggris menjadi sarana yang baik jika digunakan untuk tujuan yang baik, dan akan menjadi jelek jika digunakan untuk tujuan yang jelek. Namun yang harus dihindari adalah menjadikan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab karena hal itu tidak boleh. Aku mendengar sebagian orang bodoh berbicara dengan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab, bahkan sebagian mereka yang tertipu lagi mengekor (meniru-niru), mengajarkan anak-anak mereka ucapan “selamat berpisah” bukan dengan bahasa kaum muslimin. Mereka mengajarkan anak-anak mereka berkata “bye-bye” ketika akan berpisah dan yang semisalnya. Mengganti bahasa Arab, bahasa Al-Qur’an dan bahasa yang paling mulia, dengan bahasa Inggris adalah haram. Adapun menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana untuk berdakwah maka tidak diragukan lagi kebolehannya bahwa kadang-kadang hal itu bisa menjadi wajib. Walaupun aku tidak mempelajari bahasa Inggris namun aku berangan-angan mempelajarinya. terkadang aku merasa sangat perlu bahasa Inggris karena penterjemah tidak mungkin bisa mengungkapkan apa yang ada di hatiku secara sempurna.” (Kitabul ‘Ilmi).
Keutamaan bahasa Arab menurut Al-Quran.
Sekarang mari kita lihat apa keunggulan dan keutamaan bahasa Arab menurut Al-Quran. Lebih tepatnya, mengapa Al-Quran diturunkan dan dijadikan oleh Allah Swt. sebagai Kitab Suci yang berbahasa Arab? Kita akan segera menemukan jawabannya dari ayat-ayat Al-Quran sendiri.
Setidaknya, Al-Quran menyebutkan tiga fungsi dan tujuan mengapa ia diturunkan dalam bahasa Arab. Fungsi dan tujuan itu sekaligus merupakan keunggulan dan keutamaannya menurut Al-Quran.
1. Berfungsi sebagai Sumber Informasi, Sumber Ilmu)
Haa Miim… Diturunkan dari Zat Yang Maha Rahman dan Rahim… Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya sebagai Al-Quran yang berbahasa Arab, bagi kaum yang MENGETAHUI..
(QS Fushshilat, 41:3)
Kata MENGETAHUI dalam redaksi Arabnya adalah ya`lamuun, yang artinya mengetahui. Al-Quran adalah Kitab Suci yang mengandung ilmu-ilmu yang tak terbatas, dan takkan bisa digali secara tuntas. Ilmu yang dikandungnya takkan pernah habis walau terus digali dan dikuras sepanjang masa, sepanjang kehidupan dunia masih ada. Al-Quran adalah sumber ilmu yang kaya dan abadi.
2. Berfungsi Inteligensi, Mencerdaskan
Ada dua ayat yang menegaskan ini. Mari kita lihat:
Alif Laam Raa… Itu adalah ayat-ayat Al-Kitab yang jelas. Sesungguhnya Kami telah MENURUNKAN Al-Kitab itu Al-Quran yang Berbahasa Arab agar kalian BERAKAL…
(QS Yusuf, 12:1-2)
Haa Miim… Demi Al-Kitab yang jelas. Sesungguhnya Kami telah MENJADIKAN Al-Kitab itu Al-Quran yang Berbahasa Arab agar kalian BERAKAL… (QS al-Zukhruf, 43:1-3
Di situ Allah Swt. menegaskan bahwa tujuan diturunkan dan dijadikannya Al-Quran berbahasa Arab adalah “agar kalian berakal” (la`allakum ta`qiluun). Kata aqal dalam Al-Quran selalu digunakan dalam bentuk kata kerja, kata yang bermakna aktivitas yang terus berproses. Akal bermakna kecerdasan. Sehingga, mengapa Al-Quran diturunkan berbahasa Arab, di antaranya adalah agar kita cerdas.
3. Fungsi Spiritual
Dalam sebuah ayat disebutkan sebagai berikut:
Al-Quran yang berbahasa Arab, yang tidak memiliki kebengkokan, agar mereka BERTAKWA… (QS al-Zumr, 39:28)
Di sini ditegaskan bahwa Al-Quran berbahasa arab itu tujuannya adalah agar kita semua BERTAKWA. Tentu saja takwa merupakan sebuah konsep yang sangat luas dan dalam. Tetapi secara garis besar, takwa merupakan dimensi spiritualitas.

Hukum Mempelajari Bahasa Arab
Syaikhul Islam Berkata: “Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama dan hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa difahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan kaidah:
مَا لاَ يَتِمٌّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
Artinya : “Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia juga hukumnya wajib.”
Namun disana ada bagian dari bahasa Arab yang wajib ‘ain dan ada yang wajib kifayah. Dan hal ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Umar bin Yazid, beliau berkata: Umar bin Khattab menulis kepada Abu Musa Al-Asy’ari (yang isinya) “…Pelajarilah As-Sunnah, pelajarilah bahasa Arab dan I’roblah Al-Qur’an karena Al-Qur’an itu berbahasa Arab.”
Dan pada riwayat lain, Beliau (Umar bin Khattab) berkata: “Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian, dan belajarlah faroidh (ilmu waris) karena sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).

4 komentar: